Tuesday, July 13, 2010

terimakasih

Terimakasih
rasanya memang perlu kembali mengucapkan kata ini bukan sekali tapi berkali-kali,
kata inilah yang telah mengawali kisah ilalang kecil bersama sang pembawa warna, lewat kata ini pula akhirnya sang pembawa warna tahu bahwa ilalang kecil telah lancang menyimpan semuanya untuknya, untuk sang pembawa warna yang jelas-jelas sangat berbeda dengan ilalang kecil itu.
Dan kembali kata itu yang terlontar ketika sang pembawa warna tak berkeberatan dengan apa yang telah disimpan oleh ilalang kecil itu untuknya, hingga ilalang kecil itu tahu bahwa sang pembawa warnapun menyimpan hal yang sama untuk ilalang kecil, hanya mungkin tak sebesar rasa yang telah disimpan oleh ilalang kecil untuk saang pembawa warna, semua indah pastinya, ,,
Hingga kemudian kenyataan mulai berbicara dan maaf jika kali ini bukan lagi kata termakasih yang terucap, karena rasanya kenyataan ini benar-benar menusuk di dada, rasa yang disimpan oleh sang pembawa warna ternyata taak pernah seutuhnya untuk ilalang kecil itu, betapa tidak ternyata dua mawar yang sempurna itu telah tumbuh terlebih dulu, dan mereka pastinya lebih indah dari ilalang kecil itu.
Ini fakta yang harus dihadapi ilalang kecil, ia tak tahu harus berbuat apa. Hingga sang pembawa warna meminta kepada ilalang kecil itu untuk tak menjauh, kata terimakasih belum dapat terlontar kembali, rasanya masih sesak,,
Waktu berlalu dan ilalang kecilpun tak mampu menjauh dari sang pembawa warna, ilalang kecil tahu ia salah, tapi kepada siapa ia harus meminta maaf untuk semua ini, dan ketika maaf itu terucap pada sang pembawa warna, sang pembawa warna hanya berkata bahwa memang tak ada yang perlu dipersalahkan ini jalan hidup yang harus dijalani tak tahu akan berakhir seperti ap,,
Waktu terus merambat, kali ini terimaksih itu kembali terucap untuk semua canda, tawa, dan bahagia yang tercipta, untuk kehangatan dikala dingin menyapa, untuk ketenangan dikala gundah melanda, ah tapi ilalang kecil itu tahu ini salah tapi ia pun tak mengerti mengapa ia tak mapu berlalu dari kisah ini,,,
Beribu terimakasih terucap seiring berlalunya masa hampir satu akli putaran bumi mengitari matahari, kisah ini berjalan, dan rasa itu semakin subur di benak ilalang kecil itu,
Terimakasih lagi-lagi kata itu terucap kali ini hanya dalam hati saja, terimaksih untuk rangkaian kisah yang telah dilalui, ini susah bagi ilalang kecil itu, bagaimana tidak jika saat ini dua mawar itu tengah mekar dan membawa wangi bagi sang pembawa warna, ah ilalang kecil sadar ini pasti akan terjadi, ia sadar ia tak sesempurna dan tak seanggun dua mawar dengan satu tuan itu, yang satu tak tahu bahwa ada satu mawar lain dan satu ilalang kecil yang juga memegang hati tuannya, dan mawar yang lainnya tahu bahwa ada mawar lain disudut hati tuannya namun ia pun tak tahu ada ilalng kecil yang juga bersandar disudut lain hati sang pembawa warna,,,
Terimakasih untuk semuanya tapi, Inikah jalan hidup yang harus dilalui? Mengapa begitu menguras rasa dan air mata? Mengapa tak segera saja diputuskan siapa yang berhak menjadi pemilik tunggal hatinya?
Waktu akan terus berjalan daan tak akan pernah berhenti itulah kodrat alam, perlahan apa yang selama ini disimpan pun terkuak, mawar kedua tahu bahwa ilalang kecil itu telah merangsek masuk dalam kisah mereka bertiga, kali ini memang tangis harus pecah, tapi bukaan dipihak ilalang karena ia telah sadar cepat atau lambat ini akan terjadi,,
Terimakasih kali ini kata ini terlalu berat untuk terucap, tak tahu apa yang hrus dikatakan oleh ilalang kecil, tanpa sebab yang jelas sang pembawa warna itu perlahan menjauh, ah seharusnya ilalang kecil tak perlu bertanya mengapa ia menjauh, karena telah jelas dua mawar itu lebih mampu membuat sang pembawa warna itu bahagia, bukankah begitu?
Menangis? Apa yang perlu ditangisi? Bukankah ilalang sudah menyadari ini sedari dulu, cepat atau lambat sang pembawa warna itu tetap akan pergi, harusnya ia merasa lebih siap bukan? terimakasih hanya kata itu yang terucap, terimakasih untuk segala yang telah diberikan, tapi apapun itu ilalang kecil ini masih berharap bahwa sang pembawa warna itu tak akan pergi terlalu lama, semoga,,,,

No comments:

Post a Comment