Monday, October 15, 2012

Lihat ke Arahku

Hujan. Kamu tau? Aku benci ketika air langit itu turun. Selalu dan selalu, hujan menggiring otakku untuk memutar kembali potongan-potongan adegan tentangmu.

Dulu. Ketika hujan datang, jari-jari kecilmu akan menarik pergelangan tanganku, sambil berkata ‘aku sangat suka hujan. Kamu tau kenapa?’.

‘ Karena setelah hujan kamu bisa melihat pelangi’ kataku sambil memperhatikanmu yang sedang asik mengamati hujan.

‘salah, karena ketika hujan malaikat-malaikat turun, jadi aku bisa berdoa, nanti kalau malaikat-malaikat itu kembali ke langit, mereka akan langsung menyampaikan keinginan-keinginanku pada Tuhan’

Lalu aku melihatmu memejamkan mata, berdoa. Aku memperhatikanmu sejenak, bulu matamu yang lentik terlihat bergerak-gerak. Lalu aku akan ikut memejamkan mata, ikut berdoa. Saat aku membuka mata, kamu masih berdoa, sesekali tersenyum dalam doamu. Hey, kamu tau? Senyummu itu, aku sangat suka melihatnya, menimbulkan gemuruh dihatiku, meskipun saat itu langit tidak sedang bergemuruh karena hujannya tidak terlalu deras.

‘Apa yang kamu minta?’ katamu, masih dengan senyum itu, hey bisa tidak berhenti tersenyum, bisa-bisa ada petir di hatiku.

‘ rahasia’ kataku, ‘ kamu?’

‘ aku berdoa agar aku dan kamu tetap bisa seperti ini, berbagi cerita, dan saling menguatkan’, matamu berbinar.

Aku tersenyum. Kalau saja kamu tau, aku tidak mau kita terus seperti ini. Itu menyakitkan untukku. Bagaimana tidak, aku bisa bersamamu seperti sekarang ini, melihat senyummu dan melihat mata berbinar, tapi disetiap pembicaraanmu selalu ada dia, laki-laki yang kamu kagumi. Kalau saja kamu bisa mendengar doaku, aku berdoa agar kamu, melihat kearah laki-laki yang ada disampingmu ini. Lihat ke arahku, seseorang yang selalu ada untukmu.

No comments:

Post a Comment