Aku masih punya kekuatan untuk bertahan, aku juga masih mempunyai sisa rasa untukmu, dan satu lagi, aku pun masih membutuhkanmu. Tapi, satu hal yang tidak aku punya, kamu tau apa? Stok hati. Ya, aku tidak punya stok hati untuk kamu hancurkan lagi. Sekarang, mumpung hatiku masih bisa disembuhkan aku memilih untuk berhenti mencintaimu.
‘Kita’ sudah ada dalam ‘daftar’ itu. Ya, aku dan ‘kamu’. Tidak akan tertukar, jadi ‘kamu’ tidak perlu merisaukan siapa aku, bagaimana aku, dimana aku dan kapan kita dipertemukan. Begitu juga denganku, aku tidak perlu takut ‘kamu’ akan tersesat ke jalan yang salah, toh akhirnya ‘kamu’ akan dikembalikan ke jalan menuju aku. Jadi persiapkan diri saja untuk menyambutku, aku disini juga sedang bersiap-siap menyambutmu.
Kalau hari ini adalah hari terakhirku bersamamu, ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku? Tentang ‘ tertawa jelekku’ mungkin? Bahwa kamu sangat menyukainya dan seringkali merindukannya.
Kalau kamu merasa lelah untuk ‘moving on’ bersabarlah, karena tidak ada yang instan. Untuk menikmati mie instan saja kita harus menunggu 5 menit, apalagi ini, masalah hati.
Kamu pernah merasa takut aku menjadi terlalu lelah dan lalu pergi meninggalkanmu? Kalau ternyata tidak, aku akan pergi sekarang juga darimu, sebelum aku merasa lelah.
Sini, duduk disampingku, dengarkan aku bernyanyi dan bercerita, lalu ucapkan satu dua kata untuk membuatku tertawa. Nikmati kebersamaan kita ini, karena besok aku memilih untuk pergi darimu.
Kamu tau, malaikat-malaikat turun ketika hujan datang, dan kamu tau apa yang aku lakukan ketika hujan? Aku berdoa untukmu, jadi nanti ketika malaikat-malaikat itu kembali ke langit, mereka akan langsung menyampaikan doaku pada Tuhan.
No comments:
Post a Comment