Wednesday, October 31, 2012

Jeprat- jepret Amatir

kali ini ceritanya lagi pengen belajar 'motret dengan bener'. Yup, mumpung ada yang ngajarin dan tentu saja ada kamera bagus yang boleh dipegang hehehe ..
bebarengan dengan acara LKMM Nasional VI ILMIKI yang digelar pada awal bulan Oktober kemarin, rasa penasaran terhadap kamera canggih, EOS, pun muncul ketika melihat beberapa teman tampak asyik berburu gambar dengan kamera canggih itu. Kebetulan ada waktu senggang ketika peserta LKMM beristirahat, aku mencoba membidik beberapa objek, di pandu oleh candra, masih amatiran tapi ini ada beberapa hasil yang kata chandra 'lumayan' untuk seorang pemula. Menurut candra aku berbakat di foto Makro ato entah apa namanya.




ini aksiku dengan si EOS





ini vas bunga di meja MC




Menu Sarapan Hari ke 3




sambel kacang bumbu pecel




tissue kuning, nice color :D


begitu mencoba ini kamera, aku langsung jatuh cinta. Ketagihan membidik objek objek makro di sekitar aula. Tiba-tiba autis bersama si Kamera dan langsung berhasrat untuk nabung biar nanti bisa menenteng EOS milik pribadi dan jeprat-jepret sana-sini :D

Monday, October 29, 2012

Mereka Berpikir

Seringkali orang-orang yang melihat kebersamaan kita, berpikir kita adalah pasangan romantis yang sering menghabiskan waktu bersama, bernyanyi, bercerita lalu terbahak. Menurut mereka kita adalah pasangan serasi yang bisa saling mengisi, aku yang manja dan kamu yang dewasa, aku gemar bercerita sedangkan kamu selalu punya waktu untuk mendengar.

Ada yang bilang kita ini mirip dan pasangan kekasih yang mirip biasanya berjodoh. Bahkan ada yang dengan sangat gamblang mengatakan kepada orang tua ku bahwa orang tuaku pantas menjadi besan orang tuamu.

Pernah, ketika kita sedang menikmati wedang ronde kesukaanku yang -- kamu selalu menjadi temanku ketika menikmatinya – segerombolan pengamen mendatangi kita. Kamu sudah menyerahkan beberapa keeping uang receh sebelum mereka menyelesaikan intro lagu yang mereka bawakan, tapi mereka tidak kunjung beranjak dari depan mata kita. Mereka justru meneruskan lagu berjudul ‘Sempurna’ untuk kita, yang akhirnya membuat kita salah tingkah. Mereka terus menyanyi sampai bait terakhir lagu, dan kita hanya terdiam lalu sibuk memainkan handphone masing-masing. Agak aneh menurutku, pengamen ditempat ini biasanya langsung berlalu ketika sudah diberi beberapa keping receh, tapi kali ini mereka benar-benar menyanyi hingga bait terakhir lagu, lalu dengan senyuman paling manis mereka mengucapkan terimakasih pada kita. Kita terdiam sejenak ketika segerombolan pengamen tersebut meninggalkan kita, lalu aku berusaha biasa saja dan lalu aku kembali bercerita tentang ini dan itu.

Waktu kamu mengikuti prosesi penyerahan gelar sarjanamu, aku disana menemanimu. Orang tuamu sedikit kaget tapi kemudian berubah ramah, maklum mereka sudah mengenalku namun tidak pernah tau bahwa kita sering menghabiskan waktu bersama. Satu hari penuh aku menemani mereka, sepertinya mereka berpikir bahwa aku ini seseorang yang special untukmu.

Tapi sayangnya mereka semua salah, kita ini bukan pasangan kekasih. Kalau meraka bilang kita ini serasi, saling mengisi, dan bahkan terlihat romantis, itu hanya menurut mereka. Mereka tidak tau apa-apa tentang kita. Mereka juga tidak pernah tau bahwa aku sudah tiga tahun menemanimu seperti ini, ya, hanya menemani saja bukan mengisi ataupun melengkapi. Kalau mereka bilang kita ini serasi, mungkin merekan hanya salah melihat saja.

Kita pernah membicarakan tentang cinta, tapi bukan tentang kita,tapi tentang si A dan si B yang saling mencintai. Kita juga pernah membicarakan tentang status tapi lagi-lagi bukan tentang kita, tapi tentang wanita itu dan lelaki itu. Kita ini lucu, ah bukan kita tapi aku, sudah tau bahwa ‘KITA’ terlalu samar untukku, tapi aku tetap saja bertahan ini, menemanimu. Seringkali aku merasa lelah menyangkal pendapat mereka bahwa kita ini sepasang kekasih.

Sunday, October 21, 2012

Berhenti dan Lalu Pergi

Aku masih punya kekuatan untuk bertahan, aku juga masih mempunyai sisa rasa untukmu, dan satu lagi, aku pun masih membutuhkanmu. Tapi, satu hal yang tidak aku punya, kamu tau apa? Stok hati. Ya, aku tidak punya stok hati untuk kamu hancurkan lagi. Sekarang, mumpung hatiku masih bisa disembuhkan aku memilih untuk berhenti mencintaimu.


‘Kita’ sudah ada dalam ‘daftar’ itu. Ya, aku dan ‘kamu’. Tidak akan tertukar, jadi ‘kamu’ tidak perlu merisaukan siapa aku, bagaimana aku, dimana aku dan kapan kita dipertemukan. Begitu juga denganku, aku tidak perlu takut ‘kamu’ akan tersesat ke jalan yang salah, toh akhirnya ‘kamu’ akan dikembalikan ke jalan menuju aku. Jadi persiapkan diri saja untuk menyambutku, aku disini juga sedang bersiap-siap menyambutmu.


Kalau hari ini adalah hari terakhirku bersamamu, ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku? Tentang ‘ tertawa jelekku’ mungkin? Bahwa kamu sangat menyukainya dan seringkali merindukannya.


Kalau kamu merasa lelah untuk ‘moving on’ bersabarlah, karena tidak ada yang instan. Untuk menikmati mie instan saja kita harus menunggu 5 menit, apalagi ini, masalah hati.


Kamu pernah merasa takut aku menjadi terlalu lelah dan lalu pergi meninggalkanmu? Kalau ternyata tidak, aku akan pergi sekarang juga darimu, sebelum aku merasa lelah.


Sini, duduk disampingku, dengarkan aku bernyanyi dan bercerita, lalu ucapkan satu dua kata untuk membuatku tertawa. Nikmati kebersamaan kita ini, karena besok aku memilih untuk pergi darimu.


Kamu tau, malaikat-malaikat turun ketika hujan datang, dan kamu tau apa yang aku lakukan ketika hujan? Aku berdoa untukmu, jadi nanti ketika malaikat-malaikat itu kembali ke langit, mereka akan langsung menyampaikan doaku pada Tuhan.

Monday, October 15, 2012

Lihat ke Arahku

Hujan. Kamu tau? Aku benci ketika air langit itu turun. Selalu dan selalu, hujan menggiring otakku untuk memutar kembali potongan-potongan adegan tentangmu.

Dulu. Ketika hujan datang, jari-jari kecilmu akan menarik pergelangan tanganku, sambil berkata ‘aku sangat suka hujan. Kamu tau kenapa?’.

‘ Karena setelah hujan kamu bisa melihat pelangi’ kataku sambil memperhatikanmu yang sedang asik mengamati hujan.

‘salah, karena ketika hujan malaikat-malaikat turun, jadi aku bisa berdoa, nanti kalau malaikat-malaikat itu kembali ke langit, mereka akan langsung menyampaikan keinginan-keinginanku pada Tuhan’

Lalu aku melihatmu memejamkan mata, berdoa. Aku memperhatikanmu sejenak, bulu matamu yang lentik terlihat bergerak-gerak. Lalu aku akan ikut memejamkan mata, ikut berdoa. Saat aku membuka mata, kamu masih berdoa, sesekali tersenyum dalam doamu. Hey, kamu tau? Senyummu itu, aku sangat suka melihatnya, menimbulkan gemuruh dihatiku, meskipun saat itu langit tidak sedang bergemuruh karena hujannya tidak terlalu deras.

‘Apa yang kamu minta?’ katamu, masih dengan senyum itu, hey bisa tidak berhenti tersenyum, bisa-bisa ada petir di hatiku.

‘ rahasia’ kataku, ‘ kamu?’

‘ aku berdoa agar aku dan kamu tetap bisa seperti ini, berbagi cerita, dan saling menguatkan’, matamu berbinar.

Aku tersenyum. Kalau saja kamu tau, aku tidak mau kita terus seperti ini. Itu menyakitkan untukku. Bagaimana tidak, aku bisa bersamamu seperti sekarang ini, melihat senyummu dan melihat mata berbinar, tapi disetiap pembicaraanmu selalu ada dia, laki-laki yang kamu kagumi. Kalau saja kamu bisa mendengar doaku, aku berdoa agar kamu, melihat kearah laki-laki yang ada disampingmu ini. Lihat ke arahku, seseorang yang selalu ada untukmu.

Wednesday, October 10, 2012

Aku Sudah Selesai Mengemasi Kamu

Ruangan kecil ini, dulu, aku selalu membuatnya terasa nyaman untuk kamu tinggali. Beberapa waktu yang lalu kamu menjadi semakin betah tinggal di ruangan kecil yang ada di hatiku ini. Aku memberikanmu fasilitas paling mewah, perhatian, pengertian, semangat dan kehadiranku. Aku merasa menjadi yang paling bahagia ketika perhatian, semangat yang aku berikan untukmu, serta kehadiranku menjadikanmu semakin kuat. Akupun bahagia ketika kamu membutuhkan kehadiranku, ketika kamu membayar rindu yang aku simpan untukmu dengan meluangkan waktumu untuk membuatku tertawa lepas, ketika perhatianmu begitu tulus untukku dan ketika kamu mengangkatku saat aku jatuh.

Tapi belakangan kamu berubah. Aku memberimu perhatian yang cukup tapi kamu bilang, aku ini sok peduli. Lalu aku coba memberimu semangat, sekarang kamu bilang, bukan aku yang mampu menyemangatimu. Aku berusaha tetap disampingmu ketika kamu jatuh tapi kemudian kamu bilang tak membutuhkanku. Ini bukan yang pertama kali kamu mengatakan itu. Berkali-kali. Ya berkali-kali. Aku dengan sekuat tenagaku mengusahakan (lagi) agar kamu tetap nyaman tinggal di ruang kecil ini. Dan lalu kamu akan kembali lagi. Dan kemudian akan pergi lagi mengejar bahagiamu. Dan ketika kamu lelah kamu kembali lagi. Begitu seterusnya.

Sampai kali ini aku sudah terlalu lelah. Aku mengemasimu dari hatiku. Lihat, sudah selesai. Coba kamu periksa masih ada tidak yang terselip di pojok-pojok ruangan atau tidak. Kalau kotak yang ada di pojok itu, kamu tidak berhak membawanya, itu miliku. Aku beri tahu, isi kotak itu adalah kebersamaan kita dulu. Aku membiarkannya tetap di sini karena memang mustahil aku membuangnya, yang aku bisa hanya pelan-pelan menganggapnya sebagai kotak biasa yang berisi kenangan biasa, baru kemudian aku bisa menyimpannya di gudang.

Aku sudah selesai mengemasimu. Sini, biar aku bantu mengangkat barangmu sampai di depan pintu. Lalu aku akan menyaksikan punggung dan bahumu yang dulu pernah aku pakai bersandar ketika lelah, perlahan menjauh. Jangan, jangan berbalik untuk melihatku meski hanya sepersekian detik, bisa jadi aku akan kembali menarik tanganmu dan memintamu tinggal kembali.

Aku tau, setelah ini kamu akan kembali mengejar bahagiamu. Aku pun begitu, ruang kecil ini sekarang aku biarkan kosong, akan aku bereskan, dan aku siapkan untuk seseorang yang akan menjadi bahagiaku. Nanti kalau kamu terluka lagi, kamu boleh bertamu ke ruang ini lagi, tapi maaf bukan untuk tinggal di sini dan mendapatkan fasilitas mewah lagi dariku, kecuali kamu membawakan ‘hadiah kesungguhan’ untukku.

Rahasia Tentang Kamu

Hey, aku beri tau satu rahasia tentang dirimu yang mungkin kamu sendiri tak mengetahuinya dengan baik. Kamu terlalu lemah ketika sendiri, tapi coba lihat, ketika ada seseorang yang berada di sisimu, kamu punya kekuatan berlebih untuk menyakiti seseorang yang selalu ada untukmu itu.

Monday, October 8, 2012

bahagiaku itu sederhana

1. Terkadang, kita tak menyadari bahwa bahagia itu terlalu sederhana, lihat saja aku, mataku berbinar ketika kamu tersenyum karena bahagiaku itu sesederhana melihatmu tersenyum.

2. aku sedang mengemasi kamu dari hatiku, belum selesai, jadi cepatlah datang dan cegah aku jika kamu masih ingin tinggal disini, di hatiku.

3. Tersenyumlah, lalu coba kamu cari bintang yang binarnya paling terang di langit, percayalah kamu tidak akan menemukannya, karena binarnya sudah berpindah ke mataku.

4. Aku tak membutuhkan alasan untuk mencintaimu, tiba-tiba saja aku jatuh cinta, namun aku memerlukan berjuta alasan untuk meninggalkanmu. Kamu tau, aku sudah menemukan alasan itu.

5. Pembohong macam apa kamu ini, memintaku untuk percaya pada lisanmu, padahal matamu lebih bisa menjelaskan semua rasamu dengan jujur.

6. Kamu itu seperti hitam yang tersiram putih, abu-abu, terlalu samar untukku

7. coba sini, ikuti aku, akan ku tunjukkan sesuatu. ini, ruang kecil kosong ini dulu pernah ada kamu di dalamnya, sekarang aku membiarkannya kosong dan terbuka, jadi semua orang punya kesempatan untuk tinggal didalamnya sekarang,tinggal aku mengijinkan atau tidak

Saturday, October 6, 2012

Segera Lunasi

Kali ini hatiku sudah seperti rentenir, menagih pelunasan dari setiap tumpukan rindu yang aku simpan untukmu, sudah tak bisa di tolerir lagi, cepat datang, lunasi semuanya, luangkan waktumu untukku hanya sekedar untuk duduk bersama meskipun kita terdiam satu sama lain.