Friday, August 31, 2012

cerita untuk 'kamu'

Hey, kamu apa kabar?

Semoga baik-baik saja disana, masih setia menungguku bukan? Akupun begitu, berusaha menyibukkan diri agar tak selalu memikirkanmu, jujur aku takut menganggu harimu saat aku terlalu sering memikirkanmu. Jangan lupa, persiapkan dirimu sebaik mungkin untuk menyambutku ya.

Hey, aku punya cerita untukmu, dengarkan, asal kamu tau aku ini seseorang yang sangat suka bercerita tentang ini dan itu.

Kamu tau, sudah tiga tahun ini aku mencintai seseorang. Dia begitu baik, selalu siap sedia jika aku menemui kesulitan, dia selalu berhasil membuatku tertawa lepas saat hari ku terasa begitu gelap dan membosankan. Dia juga tak pernah menolak mendengarkan aku berceloteh kesana-kemari, dan hebatnya dia tahan mendengarkan suara ku yang entah merdu entah tidak saat aku bernyanyi kecil. Satu lagi, bahunya tak pernah menolak setiap kali aku ingin membagi beban berat dikepalaku.
Hhaaha kamu cemburu ya? Sebentar, belum juga aku selesai bercerita, dengarkan dulu sampai habis.

Aku pun selalu berusaha menjadi seseorang yang selalu ada untuknya, siap menjadi teman paling setia setiap kali masalah datang memenuhi harinya. Aku memperhatikan setiap hal tentang dirinya, baju apa yang sering dia pakai, hal apa saja yang dia lakukan saat turun dari motornya, sticker apa yang ada di helm nya, bahwa rambutnya sudah beruban meskipun usianya baru 23 tahun dan masih banyak lagi. Tapi sepertinya dia tak terlalu membutuhkanku, karena ternyata ada hati lain yang dia pegang. Praktis, dia tak lagi mampu membuatku tertawa lepas saat hariku kelabu, tapi justru dialah yang membuat hari-hariku semakin tak menentu. Aku masih bertahan mencintainyai, namun tak lama aku memutuskan untuk menjauh. Hey, kamu tau rasanya harus berpisah dengannya? Aku mengingau menyebut-nyebut namanya, dunia rasanya seperti akan runtuh tepat di atas kepalaku. Tapi aku sadar aku harus bisa tanpanya. Terkadang aku masih menghubunginya sesekali meskipun aku tak pernah lagi bertemu dengannya. Aku berhasil melewati 6 bulan tanpa bertemu dengannya dan 2 bulan tanpa pesan singkat, telepon dan segala jenis komunikasi.

Masih cemburu?? Ini masih lumayan panjang lhoh ceritanya, sepertinya kamu butuh teh, kopi atau biskuit untuk dinikmati sambil mendengarkan celotehku. Jangan merokok ya tapi, aku tidak nyaman berada didekat perokok.

Oke aku lanjutkan lagi. Tak lama kemudian, ternyata takdir kembali mendekatkanku dengannya, namun kali ini aku berusaha mengatur hatiku, menyiapkannya kalau-kalau dia harus berlalu dari hidupku (lagi). Kita memberi nama hubungan kita sebagai ‘kakak-adek’ haha entahlah, tapi tak jauh beda dengan hubungan kita yang dulu. Dia masih siap sedia saat aku butuh bantuan, dia masih mempunyai jurus ampuh untuk membuatku tertawa lepas, dia masih belum bosan mendengarkan celotehanku dan nyanyian kecilku yang entah merdu entah tidak. Dan tentu saja bahunya masih sangat kuat menopang kepalaku. Tetapi dia juga masih tetap mempunyai hati untuk membuatku menangis, bedanya kali ini aku lebih kebal atau entah mungkin keras kepala lebih tepatnya. Tak sedikit teman yang menyarankanku untuk berhenti mecintainya, tapi tetap saja aku masih menyimpan harapan, bahwa suatu saat akan aku temui cahaya terang dalam keputusanku untuk tetap bertahan mencintainya. Tapi bukankan terlalu cinta dan terlalu bodoh itu hanya memiliki pembatas yang sangat tipis? Satu tahun lebih aku menjalani hubungan ‘kakak-adek’ dengannya, aku masih saja ngotot mempertahankannya meskipun sepertinya sudah terlalu banyak luka gores di hatiku karena dia memegang hatiku dengan asal-asalan hingga tak jarang hatiku terjatuh dari genggamannya.

Hahaha kalau nanti kamu bertemu dengannya jangan marah ya karena dia telah menyakitiku, maafkan saja, aku juga sudah memaafkan dia ko’ :D
Hey, jangan beranjak dulu, sebentar, masih belum selesai..

Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu aku mendengar cerita yang sangat mencengangkan. Nanti saja aku ceritakan padamu jika kita sudah dipertemukan, terlalu banyak orang yang akan membaca jika aku ceritakan disini. Cerita itu langsung aku dengar dari lisan seseorang yang dia pegang juga hatinya, parahnya yang dialami oleh seseorang -- yang juga dia pegang hatinya—ini, lebih menyesakkan dari apa yang aku alami. Saat itu aku benar-benar tak mampu berucap, kaget setengah hidup, dan secara otomatis pabrik air mataku untuknya berhenti memproduksi air mata lagi, tak ada lagi jatah air mata untuknya. Jika selama ini aku memilih untuk tetap bertahan dalam pusaran arus yang tak menentu sambil tetap membiarkannya memegang kunci pintu hatiku secara asal-asalan, kali ini aku memilih untuk merebut kunci hatiku yang dia pegang lalu melemparkannya kedarat, berharap akan ada seseorang yang menemukan untuk kemudian menyelamatkanku dari pusaran arus yang tidak jelas ini, karena aku masih terlalu takut untuk melompat sendiri. Namun tak mustahil kemungkinan lain yang akan terjadi, bisa jadi dia yang akan mengajakku keluar dari pusaran arus untuk kemudian kembali menggenggan kunci hatiku.

Hey,kamu tau tidak, aku berharap kamu yang akan menyelamatkanku dari pusaran arus yang tidak tentu arah ini. Entah kamu sebagai orang lain yang akan menemukan kunci hati yang telah aku lempar kedarat, atau kamu sebagai dia yang akan mengajakku keluar bersama-sama dari pusaran arus ini. Satu hal yang pasti aku masih setia menunggumu disini dan juga mempersiapkan diriku sebaik mungkin untuk bertemu denganmu. Oiya jika ternyata kamu adalah dia, aku berharap saat kita dipertemukan atau lebih tepatnya disatukan nanti, sikapmu yang kurang tegas itu sudah hilang, karena aku butuh seseorang yang tegas untuk memimpinku.

Aku menceritakan ini bukan sengaja untuk membuatmu cemburu, asal kamu tau seberapa besar pun sayang dan cinta ku saat ini padanya, tak akan pernah sanggup melebihi rasa sayang dan cintaku untukmu kelak. Bahkan meskipun sekarang (mungkin) kita belum dipertemukan, aku pun sudah sangat mencintaimu, percayalah. Tapi jika memang saat ini kamu cemburu, tak apa itu tandanya kamu juga mencintaiku bukan?

Hoaam, ah aku sudah mengantuk, kamu masih ingin mengerjakan sesuatu yang lain? Baiklah, selamat beraktifitas kembali, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mendengarkanku. Oiya jangan tidur terlalu malam ya.. :D

No comments:

Post a Comment