Sunday, June 23, 2013

Jatuh Cinta Sendiri

Saat ini aku sedang duduk di satu sudut kotaku. Aku memandangi kerlip lampu kota yang berkas-berkas cahayanya diterabas secara lancang oleh bulir hujan kecil-kecil yang turun sejak pukul 5 sore tadi, romantis sekali. Keadaanku saat ini sedang sangat baik, beberapa kabar gembira menghampiriku beberapa waktu terakhir ini. Keberadaanku di salah satu sudut kota ini pun merupakan satu bentuk penghargaanku pada diriku sendiri atas beberapa kabar baik yang menghujamku.

Satu hal yang terlintas di pikiranku malam ini adalah pada akhirnya aku mampu berdamai dengan sudut kota ini. Ya, aku bisa kembali menikmati sudut kota ini dengan perasaan bahagiaku meski tanpamu dan tanpa orang lain disisiku. Pada akhirnya, dalam sendiriku, akupun bisa bahagia.

Tidak mudah untukku dapat berbahagia kembali seperti ini, aku harus berjuang menganggap aku dan kamu adalah sebuah kenangan yang biasa saja bagiku. Oh iya, satu hal yang ingin aku sampaikan padamu, aku tidak pernah berusaha melupakan setiap detik waktu yang pernah kita lalui, karena itu mustahil apalagi untuk seseorang seperti aku –yang kamu bilang memiliki Photograpic Memory. Ya, yang aku bisa hanya mencoba mengganggap kenangan kita sebagai satu hal yang biasa saja.

Selama berbulan-bulan aku berusaha mendoktrin hatiku, mencamkan bahwa pada kenyataannya apa yang kita lalui tidak pernah bisa disebut sebagai cinta. Lebih tepatnya begini, hanya aku yang mencintaimu sedang kamu tidak. Aku berusaha menanamkan itu pada hatiku, sakit memang, tapi mau bagaimana lagi, aku ingin hatiku baik-baik saja kedepannya, jadi aku memutuskan untuk menyiramkan obat luka ke hatiku.

Aku mencoba berpikir menggunakan logikaku –yang aku harap masih bisa diandalkan- untuk menyembuhkan hatiku. Iya, kamu benar, aku bermain dengan logikaku agar hatiku beristirahat sejenak menyembuhkan lukanya.

Dengan logikaku aku mencoba menyimpulkan.

Selama aku berada di sampingmu, ternyata tanpa aku tahu kamu juga bisa bersama dengan perempuanmu yang telah lalu. Aku berkesimpulan bahwa berarti, tidak ada cinta yang mampu menghalangimu berbuat hal yang bisa menyakitkanku. Aku tidak menyalahkanmu, aku hanya lebih tertarik untuk menertawakan diriku sendiri, ternyata selama ini aku begitu polos.

Ini juga, bagaimana mungkin bisa aku menyebutnya cinta, jika saat aku bersamaku kamu terdiam tak menanggapiku, seakan-akan aku ini hanya benda kecil bernama radio yang bisa kamu nyalakan tanpa sedikitpun rasa bersalah saat kamu tak mendengarkan sama sekali. Aku lagi-lagi tidak menyalahkanmu, bisa jadi aku yang memang terlalu membosankan, atau mungkin memang hati dan pikirmu sedang tidak bersamaku.

Aku jatuh cinta sendirian, sedikit saja kamu tersenyum aku sudah terbang entah tembus langit keberapa. Sedangkan kamu, saat aku sudah menghabiskan separuh tenaga bahkan separuh hatiku kamu masih tetap saja terdiam seperti menganggapku tidak pernah ada, meski pada kenyataannya aku masih setia menemanimu duduk menikmati senja dan kerlip lampu di kota ini.

Ah, tapi itu dulu, tak adil jika aku terus mengungkit ini disaat aku sedang memberi penghargaan pada diriku sendiri. Lagipula, kamu disana pasti juga sudah lupa tentang aku. Bisa jadi, saat ini kamu sedang menikmati senja di kotamu bersama perempuanmu yang baru, menyeruput kopi dari cangkir kalian masing-masing dan sesekali saling memuji.

Sekarang kita sudah menempuh jalan masing-masing. Aku tidak tahu pasti bagaimana keadaanmu saat ini, dan akupun tidak berusaha mencari tahu, yang terpenting bagiku saat ini adalah aku bisa berbahagia kembali tanpamu. Aku bisa kembali merasakan romantisnya bulir hujan kecil-kecil yang menerabas berkas cahaya lampu kota, yang dulu sering aku nikmati bersamamu, dan mendadak aku benci saat kamu pergi.

Sunday, June 9, 2013

Bakso Dedemit

Haii blog ku tercinta yang sudah lama tak ku sapa. Hari ini, di bulan Juni yang dicintai rinai hujan dan skripsi, aku ingin sedikit berbagi cerita :)
Agak konyol sih, boleh ko ketawa ..

Ceritanya begini. Seperti biasa, jam makan siang, mitsa, desti dan aku makan siang di warung Mak Yat. Warung bersejarah dimana kita sering memanjakan perut dan tentunya sambil membully Bagas yang sangat mahir dalam “mengkaderisasi”. Oh iya, perkenalkan bagas adalah teman seperjuangan kami dan korban pembully-an kami *teteup*
Siang itu, mitsa memesan Mie Godog Jowo, Desti dan aku pesan nasi rames. Nah disinilah obrolan konyol kami dimulai.

Aku : Tong, kemaren aku sama mitsa berburu mie padang dong ..

Desti : Dih, aku mah puyeng kalo makan pedes2 gitu. Aku kemaren kondangan di Jogja serruuu bangetttt *Si Desti ini emang hobi banget ikut kondangan, jadi ya ekspresinya sebahagia ini ketika dapet job kondangan*

Mitsa : *sibuk sama mie godognya, sambil meratapi input data penelitian yang ga kesimpen*

Aku : Oiya tong, kemaren pas makan mie padang aku sama mitsa kepikiran gini, gimana kalo kita bikin bakso dedemit?

Desti : Lah kenapa dedemit ndon?

Mitsa :*tambah asik sama mie godognya*

Aku : lhah kan nama kita kalo disingkat jadi dedemit. Trus nanti Tag line nya gini nih tong “Bakso Dedemit, Menghantui Mulut dan Perut Anda”

Desti :* hampir keselek kemudian ngakak* hahahaha parah-parah itu yang ngusulin kamu song?

Mitsa : enak aja, aku Cuma ngusulin namanya doang, kalo Tagline nya dia tuh *sambil ngelirik aku*. Jadi, kan gini tong, sekarang kan lagi ngetrend tuh yang berlevel-level gituh, ada bakso setan segala apalah itu namanya, jadi kita bikin bakso dedemit ..

Desti : hahaha ngawur nih pada ..

Obrolan pun berlanjut, sekarang, giliran desti yang nyeritain pengalaman kondangannya untuk kesekian kali *mungkin kalo ditulis di CV jumlah kondangan yang diikuti desti bakal melebihi jumlah training atau seminar yang dia ikuti. Mungkin*

Desti :eh, tau ga kemaren waktu aku kondangan, widiiih konsepnya buagus banget..
Aku :emang gimana tong?

Desti : konsepnya pink, semua serba pink, cantik bangett!!

Mitsa : cowoknya juga pake pink?

Desti : hadeehh ya enggaklah, yang cewek yang pake pink, cowoknya pada pake jas, semuuaa sekeluarga sampai ponakan-ponakannya yang kecil pada pake pink semua. Rapi banget acaranya kayanya pake WO deh. Trus ya, ada foto pre-wed nya, lokasinya kayanya dipantai gunung kidul deh, dipinggir tebing gituh, professional banget tuh tukang fotonya

Aku dan Mitsa : *manggut-manggut, sedikit pun tidak merasa ragu dengan paparan ahli kondangan satu ini*

Mitsa : emang mbaknya angkatan berapa tong?

Desti : Arsitek 2008

Mitsa : trus yang cowok?

Desti : lebih tua’an dua tahun song

Aku :Wah muda banget ya .

Desti : iya don, dan kemarin itu acaranya rapi banget nget-nget. Begitu kita datang, kita disambut sama keluarganya, berjejer pasang-pasangan yang cewek pake pink, rapiii banget. Abis itu kita salaman sama mempelainya, trus langsung foto bareng. Nah, fotonya langsung dicetak saat itu juga, trus itu souvenir buat kita. Abis itu kita makan deh ..

Aku :Wah keren tuh, selama ini kalo aku kondangan biasanya yang bisa foto-foto cuman keluarga sama sahabat deketnya pengantin doang, itu semua tamu bisa foto tong?

Desti : iya ndon, dan terserah kita mau pose kaya apa. trus kan abis itu kita makan, menunya macem-macem *kemudian desti membaca mantra berupa nama-nama makanan yang dia temui ditempat kondangan itu* tapi sayangnya kita uda keabisan ndon, tinggal dikit

Aku : wah seru banget, terus banyak bunganya disana? Bunga krisan apa mawar?

Desti : Hmm banyak ndon, mawar, asli pula.

Aku : wah berapa duit itu buat beli bunga doang, satunya aja 5 ribu.

Desti : iya temen-temenku aja pada ngambilin, mau dibikin buket bunga katanya. trus, abis selese resepsi, pengantinnya syuting ndon.

Aku dan Mitsa : Hah? Syuting??

Desti : iya konsepnya bagus banget, ceweknya dilantai 2 sendirian, cowoknya dilantai satu trus di shoot gitu lah keren lah pokoknya

Aku : aduuh keren banget sih tong

Mitsa :iya bagus tong

Aku : Ah, aku besok juga mau ah kaya gitu nikahannya, tapi gausah pake WO, kalian aja panitianya, kan uda biasa tuh jadi EO oh iya bagas sie kreatifnya

Desti dan Mitsa : kita sie konsumsi ya ndon ..

Aku :ah iya bener, trus tukang nyuting gambarnya febri aja, mbak siti sie nasehat pernikahan nyari ustadz diye tugasnya

Desti dan mitsa : *ngekek*

Mitsa : Nah, trus tar menunya semuanya berlevel ndon pedesnya, asik tuh ..

Desti : ahahaha ngawur, tar tamunya pada diare dong ..

Mitsa : ahahahahaha iya, tar mempelainya jadi tersangka penyebab diare masal. Eh ini aja ndon, souvenirnya kamu kasih Entr*stop aja, jadi kamu bertanggung jawab.

Aku : ah, iya bener, kalo perlu jadiin sponsor sekalian song, trus tar ada spanduknya gedhe ..

Mitsa dan desti : ahahahahhaha

Mitsa : perlu ga nih MC nya bilang “pernikahan ini disponsori oleh Entr*stop”

Aku dan Desti : aahahaha Mitsa parah ah

Mitsa : nah, yaudah ndon rencana pernikahannya udah mateng tuh,sekarang tinggal nyari calon nya ..

Udah ah, segitu aja cerita konyolnya hehehe, nanti pada over dosis ketawanya saking garingnya hehe