Malam itu, akhirnya kita kembali bertemu setelah tepat satu bulan kita tak menghabiskan waktu bersama. Akhirnya, aku bisa memperhatikanmu sedekat ini lagi. Mengamati setiap gerakan dan merekam setiap kata yang kamu ucapkan. Kamu sudah memangkas rapi rambutmu, biasanya aku kurang suka melihat rambutmu ketika baru saja dipangkas, tapi kali ini aku suka terlihat lebih pantas dari biasanya. Sepertinya berat badanmu bertambah, mungkin karena kamu menghabiskan waktu terlalu lama di rumah dengan gizi yang tercukupi. Lenganmu yang biasanya aku cubit ketika aku kesal padamu, sepertinya tambah berisi. Aku semakin terlihat kecil saja ketika berjalan disampingmu, tentu saja, apalagi aku sempat sakit dan sulit tidur selama beberapa hari, berat badanku bukannya bertambah tapi malah berkurang.
Kamu tau, aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu lagi. Wajahmu terlihat lucu, beberapa kali terihat menahan tawa saat aku bercerita. Tak seperti biasanya, ya, karena kita terbiasa saling melempar canda lalu tertawa lepas bersama. Kali ini berbeda, kamu harus berusaha menahan tawamu dan menahan pandanganmu ke padaku. Mungkin masalah yang kemarin, ketika kamu kembali terseret ke masa lalu, dan aku hampir saja sampai di titik lelahku untuk bersamamu, cukup menguras energimu untuk sekedar tertawa bersamaku. Tidak apa-apa yang penting kamu ada di sini, di sampingku, itu sudah cukup membuatku bahagia.
Jangan terlalu lama seperti ini. Cepat kembali jadi kamu yang dulu, agar kita bisa saling melempar canda dan tertawa lepas bersama lagi. Jangan sampai sabarku habis untuk menunggumu.
No comments:
Post a Comment